Da’wah tidak terlepas dari ukhuwah. Karena ukhuwaklah
yang menyatukan kita, membuat kita semakin semangat dalam menegakkan dien
ini. Ukhuwah yang erat dan dekat akan
menjadi penyemangat dalam da’wah dan menjadi kontrol dalam perilaku. Namun, sekarang ini muncul fenomena
yakni ukhuwah islamiah yang yang bersifat formal dan semu. Hubungan itu kering
dari aspek ruhani. Seperti hubungan antara atasan dengan bawahan yang diatur
oleh aturan-aturan organisasi. Itulah yang menjadi pengikat mereka.
Ada beberapa indikasi ukhuwah
yang bersifat formalitas
1. Tidak
adanya rasa saling mencintai dengans esama anggota jamaah.
2. Tidak ada
suasana ssaling menanyakan keadaan masing-masing disaat sempit.
3. Tidak
menjenguk disaat yang lain sakit atau tidak ikut berbelasungkawa ketika ada
salah satu kerabatnya yang meninggal.
4. Hilang
suasana saling menyambut dengan baik saat bertemu.
5. Tidak
saling kontak, baik via telepon atau dengan saling mengunjungi ketika tempat
aktivitas mereka berjauhan
6. Menghindar
untuk memberi bantuan.
Latar belakang timbulnya
fenomena ini diantaranya:
1. Minimnya
program-program keimanan dalam manhaj jamaah.
2. Minimnya
SDM yang memiliki kualitas keteladanan.
3. Lemahnya
penekanan aspek ukhuwah dalam manhaj.
4. Masukknya
banyak unsuryang lemah dalam jamaah.
5. Kurangnya
pengetahuan ihwal pentingnya kewajiban berukhuwah.
6. Minimnya
pertemuan-pertemuan yang bersifat keimanan dan ukhuwah diluar garis kerja
jamaah.
7. Tidak
melaksanakan kewajiban ukhuwah secara baik.
8. Ada
perbedaan tujuan dan motivasi dalam bergerak di arena da’wah dan perbedaan visi
misi dalam amalan da’wah
Solusi yang dapat dilakukan
adalah
1. Menambah
frekuansi partisipasi antaranggotamjamaah dalam beramal jama’I dan memberi
kesempatan lebih banyak kepada mereka untuk saling mengenal dan mempengaruhi.
2. Menekankah
aspek ukhuwah dan perhatian serius sebelum pelaksanana kerja.
3. Menanamkan
aspek ukhuwah dalam manhaj amal.
4. Menerjemahkan
nilai-nilai teoritis ukhuwah ke dalam amalan nyata.
5. Memilih
seorang penanggung jawab yang layak dan mampu, tugasnya adalah untuk memadukan
unsur yang menyebarkan unsur cinta diantara mereka.
6. Saling
memberi hadiah diantara sesame anggota untuk memperkuat tali ukhuwah mereka.
7. Menyelenggarakan
pelatihan atau kursus dalam hal “seni bergaul”.
8. Menjadikan
dauroh diatas sebagai manhaj bagi gerakan da’wah.
Sumber: Problem dan Solusi
Kaderisasi – Abdul Hamid Al-Bilali
1 komentar:
semoga ukhuwah yang terjalin akan selalu langgeng...amin...
Posting Komentar