Wajah Dea
terpaku menatap dan menghayati setiap gerak garik yang terjadi di kotak kecil
bersuara yang sering disebut televise itu. Setiap scene dalam televise itu dia
pahami dengan seksama hingga dia hapal setiap nama pemainnya . Kadang bicara
sendiri sebagai protes tidak terima dengan alur ceritanya. Sangat tertarik
dengan ceritanya hingga berimbas pada penampilannya, gaya pakaiannya, gaya
bicaranya. Itulah Dea yang sedang terkena Sindrome Korea.
Bagaimana
dengan kalian? Apakah kalian juga sama seperti Dea? Apakah kalian juga
mengagumi mereka? Apakah kalian juga
berusaha mirip dan meniru setiap gaya dan perilaku mereka? Berusaha memutihkan
wajah hingga memakai pemutih wajah berbotol-botol? Meniru rambut mereka yang
kemerahmerahan dengan pewarna? Betapa mudahnya kita memilih idola yang akan
menjadi panutan kita. Coba deh kalian bercermin…. Pantaskah rambut kita bergaya
seperti artis-artis itu? Apakah kita cocok memakai pakaian mereka? Pantaskah
kita mengimut-imutkan wajah kita? Kalau imut mah ya imut aja……Banggakah kita
seperti itu?
Ayolah
kawan….memang inilah yang telah diberikan Allah kepada kita. Kulit yang sawo
matang, rambut yang hitam legam, pakaian yang menutup karena musim kita berbeda
dengan mereka, wajah yang melayu. Harusnya kita bangga dengan identitas itu,
dengan islam yang Allah berikan sebagai rahmatanlil’alaim. Bangga dengan Indonesia
dan islam. Jadilah jati dirimu sendiri. Boleh-boleh saja melihat keberagaman
lain tapi kalau negative dan punya kita lebih baik kenapa harus meniru mereka? Mereka
belum tentu lebih baik dari kita, tapi kenapa kita yang meniru mereka?
Harusnya
kita bangga jika kita dikenal sebagai remaja muslim. Remaja muslim yang
memegang teguh syari’at islam dan jujur.
Meniru para sahabat Rasul. Mengamalkan Al Quur’an dan Sunnah. Bukankah seperti
itu lebih membanggakan daripada
meniru-niru yang tidak jelas?
Jangan
sia-siakan masa remajamu dengan hal-hal yang membuatku menyesal di kemudian
hari. Jadilah dirimu sendiri dengan mengeluarkan segala potensimu. Jangan
ikut-ikutan arus ini, karena tidak akan pernah selesai untuk kita ikuti. Kadang
bersikap beda dengan yang lain itu lebih menyenangkan, dengan catatan berbeda
dalam kebaikan. Ayo persiapkan masa depanmu dengan langkah-langkahmu dimasa
sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar