Selasa, 28 April 2015

Pergi

Aku tau. Aku, kamu, dia, dan kita akan segera pergi ke kehidupan masing-masing. Mengejar impian kita masing-masing. Apalagi di usia-usia kita seperti ini. Terselesaikannya amanah kuliah dan lembaga membuat kita tak ada lagi kewajiban untuk kita masih bertahan disini bersama. Semua telah menanti sentuhan tangan dakwah kita. Rumah, masyarakat, dan pekerjaan.

Aku paham. Bahwa pergi adalah berat. Meninggalkan kota yang beberapa tahun ini menjadi tanah berpijak. Meninggalkan teman-teman yang menjadi kenyamanan dan kebiasaan bersandar.

Aku pun sadar. Kita telah sibuk dengan masing-masing impian. Saling mengejar impian. Dan aku yakin sedikit demi sedikit kita akan bergerak untuk mencapai impian kita masing-masing. Aku takkan menahanmu teman. Aku akan selalu mendukungmu. Mendukung setiap keputusan hidupmu. Biarpun keputusan itu memisahkan jarak kita, aku akan tetap mendukungmu. Karena itu yang bisa aku lakukan untukmu agar engkau mampu mewujudkan apa yang kau citakan. Jika kita terus bersama maka aku akan terus mendzolimi tangan-tangan yang membutuhkanmu.

Ya. Aku takkan menahanmu. Aku akan selalu mendukungmu. Jika aku menahanmu itu akan menyulitkanmu untuk berpisah denganku. Karena aku tahu, setiap perpisahan dan perpindahan itu berat. Berpisah dan meninggalkan apa yang kita cintai adalah pekerjaan yang sulit.

Aku hanya bisa percaya bahwa kelak kita akan bertemu dalam suasana yang lebih indah dan saling menatap haru. Kelak, ketika kehidupan telah berlanjut, ketika impian kita telah terwujudkan, kita akan bertemu berkumpul dan bercerita seperti dulu.

Aku belajar bahwa pertemanan tak berarti harus dekat dan bersama. Pertemanan adalah saling mendukung dan menguatkan. Dikemudian hari nanti, kita akan berdiri dengan impian masing-masing. Berjuanglah mengejar impian.....

Aku pun sadar. Bahwa aku juga pergi...

Sampai nanti teman...


Tidak ada komentar: