Aku tau.
Aku, kamu, dia, dan kita akan segera pergi ke kehidupan masing-masing. Mengejar
impian kita masing-masing. Apalagi di usia-usia kita seperti ini.
Terselesaikannya amanah kuliah dan lembaga membuat kita tak ada lagi kewajiban
untuk kita masih bertahan disini bersama. Semua telah menanti sentuhan tangan
dakwah kita. Rumah, masyarakat, dan pekerjaan.
Aku paham.
Bahwa pergi adalah berat. Meninggalkan kota yang beberapa tahun ini menjadi
tanah berpijak. Meninggalkan teman-teman yang menjadi kenyamanan dan kebiasaan
bersandar.
Aku pun
sadar. Kita telah sibuk dengan masing-masing impian. Saling mengejar impian.
Dan aku yakin sedikit demi sedikit kita akan bergerak untuk mencapai impian
kita masing-masing. Aku takkan menahanmu teman. Aku akan selalu mendukungmu.
Mendukung setiap keputusan hidupmu. Biarpun keputusan itu memisahkan jarak
kita, aku akan tetap mendukungmu. Karena itu yang bisa aku lakukan untukmu agar
engkau mampu mewujudkan apa yang kau citakan. Jika kita terus bersama maka aku
akan terus mendzolimi tangan-tangan yang membutuhkanmu.
Ya. Aku
takkan menahanmu. Aku akan selalu mendukungmu. Jika aku menahanmu itu akan
menyulitkanmu untuk berpisah denganku. Karena aku tahu, setiap perpisahan dan
perpindahan itu berat. Berpisah dan meninggalkan apa yang kita cintai adalah
pekerjaan yang sulit.
Aku hanya
bisa percaya bahwa kelak kita akan bertemu dalam suasana yang lebih indah dan
saling menatap haru. Kelak, ketika kehidupan telah berlanjut, ketika impian
kita telah terwujudkan, kita akan bertemu berkumpul dan bercerita seperti dulu.
Aku belajar
bahwa pertemanan tak berarti harus dekat dan bersama. Pertemanan adalah saling
mendukung dan menguatkan. Dikemudian hari nanti, kita akan berdiri dengan
impian masing-masing. Berjuanglah mengejar impian.....
Aku pun
sadar. Bahwa aku juga pergi...
Sampai
nanti teman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar