Lampu itu
menyala serentak dari lantai bawah hingga lantai atas. Kalo kata orang jawa
'gemebyar'. Kata itu untuk menggambarkan gemerlapnya lampu disertai dengan
sinar yang benderang. Tapi entah aku masih merasa senyap. Padahal raungan dan
candaan percakapan dilantai atas gedung ini terdengar sampai bawah. Apa mereka
yang diatas itu tak sadar atas gelagatnya yang tak sengaja didengarkan oleh
kami yang sedang berada dibawah. Kadang orang2 yang dibawah ku perhatikan
senyum2 sendiri karena mendengar celothan mereka.. Bener2 deh...
Hmm... Aku
masih merasa senyap... Angin yang meributkan pepohonan pun tak sanggup
meramaikan diri ini. Suara daun-daun bergesekan yang melambai-lambai ingin
diperhatikkan pun tak menarik perhatianku. Aku hanya sesekali mengawasi
daun-daun itu, berjaga-jaga ketika mereka mulai menggugurkan diri untuk lebih
menarik perhatianku. Karena mereka tau bahwa aku sangat tertarik saat mereka
menggugurkan diri dari dahan. Eksotik. Mereka dengan berani jatuh ditanah yang
tak pernah mereka sentuh sebelumnya. Mereka berani pada konsekuensi yang akan
mereka dapatkan. Diinjak-injak, pecah, remuk. Diterbangkan oleh angin yang
memaksa mereka untuk pasrah mengikuti angin kemana mereka terbang
membawanya.... Angin yang lembut buatku tapi bagi mereka itu adalah topan.
Begitulah
sore ini.... Senyap, dingin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar