Entah,
berapa lama aku duduk termangu di dalam kamar ini...
Jam dinding
tak berdetak lagi, sudah kehilangan energi
Buku-buku
itu masih terbuka, meminta untuk dibaca lagi
Murotal
alqur'an masih berusaha menemani, mencoba mengisi
kekosongan
diri...
Sorotnya
matahari yg melewati rekahan genteng itu
cukup
menyilaukan mata ini
Baju
digantungan jemuran pun menikmati sinar
yang
menjadikannya kering itu
Air yang
basah menyejukkan baju perlahan hilang
terangkat
olehnya
Sinar itu
yang memberi jawaban, bahwa aku telah berjam-jam termenung
Dia muncul
setelah hati ini mulai terusik
oleh waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar