Terlena.
Judul hari ini adalah terlena. Terlena dengan suasana hari dan terlena dengan
iming-iming pahala berlipat. Hati sudah berniat namun memang hanya Allah yang
bisa mengijinkan terjadinya. Hati sudah berniat untuk tidak tertidur ba'da
subuh tapi entah mata ini begitu kantuknya hingga tidurpun tak sadar. Tubuh
hanya rebahan tapi detik kemudian sudah berselimut hangat. Mata hanya ingin
jeda sejenak tanpa berniat mengistirahatkan banyak, namun apa daya lem mata
lebih ampuh meng-off-kan daripada ototnya yang mencoba untuk menjaganya tetap
on. Telinga ini mencoba untuk mendengar lebih dalam namun apa daya keheningan
pagi membuatnya nyaman dan ikut off pula. Akhirnya semua badan off. Hingga
sepertiga hari tubuh ini masih tak mau sadar, pun dengan ruh nya. Kemana
perginya ruh pagi ini? Sampai-sampai hiruk pikuk sekitar tak membuat ruh untuk
kembali ke jasadnya.
Terlena
dengan iming-iming pahala berlibat membuat jiwa ini selalu bersemangat mengumpulkannya,
menimbunnya, dan menjaganya untuk selalu bertambah. Kenyataan itu yang dialaimi
jiwa ini. Dia telah menemukan kesenangan yang sangat membahagiakan hingga tak
sadar jika dia sendirian. Jiwa ini menyerap semua energi yang dia dapatkan dari
pengalamannya hari ini. Dari kajian ke kajian. Dari ibadah ke ibadah lainnya.
Dia begitu antusias menikmati setiap langkahnya walau ia sendirian. Dan inilah
cobaannya, jasad ini telah bersiklus. Ternyata inilah waktu datangnya tmu yang
tak diinginkan itu. Tapi barpun tamu datang mengganggu jiwa ini harus tetap
semangat dan mencari pahala yang bisa ia kumpukan dan timnununtuk tabungan hari
nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar