Rabu, 11 Juni 2014

aku tak rela #1

Aku tak rela
Sungguh aku menentang kamu berhenti ditengah-tengah jalan ini...
Perlahan-lahan menepi dengan alibi istirahat sebentar saja, namun aku menunggu dan menunggu engkau tak jua kembali ke jalan ini. Kamu masih melenggang indah ditepi jalan menikmati pemandangan dan aku tau kamu ingin segera lari mendekat ke fatamorgana yang menyilaukan matamu dan membutakan hati mu itu. Tapi aku tetap mengayuh perlahan sambil menunggu mu dan sesekali menengok untuk sekadar memastikan apakah kamu masih disana. Aku tetap menunggu. Dan menunggu. Berharap kamu segera mengayuh sepeda mu dan bergegas menyusulku. Tetap menunggu dan menunggu. Hingga kau berada jauuuh dibelakang dan didepanku membentang jalan yang berbelok-belok. Aku takut. Setelah melewati jalan ini pandangan ku tak bisa menjangkaumu.
Kamu tahu? Hati ini begitu layu karena kesendirian yang lama. Aku takut tidak bisa melewati belokan-belokan itu tanpamu. Aku selalu bertanya-tanya apakah kau sudah mengayuh sepedamu? Aku tak bisa berhenti mengayuh. Sadarlah teman...jalan ini membutuhkan keteguhan. Aku tak bisa berhenti begitu saja karena tubuh dan hati ini telah mengadakan transaksi dengan pemilik hati yang sebenarnya.

Hingga aku yang tetap berjalan dan mengayuh sepeda ini dengan kumpulan tenaga yang ada, mulai kehilangan bayangmu. Mulai kehilangan sumringah senyummu. Sekian lama aku menunggu hingga angin berkabar kalau kau memang sudah tak dijalan ini lagi. Jalan yang sama-sama kita lalui kini kering kerontang tanpamu. Aku tak percaya begitu saja. Tapi bukankah angin selalu jujur? Bukankah anginlah yang menjadi saksi bisu yang sebenarnya? Bukankah angin yang begitu dekat dengannya? Bukankah angin  yang menjadi temanmu selama ini? Kenapa aku begitu meragukan angin?
Teman... Ingin sekali aku kembali kejalan dimana kamu berhenti. Merasakan apa yang kamu rasakan. Hingga aku bisa menolongmu dan mendorongmu untuk selalu mengayuh sepedamu. Bukan demi kau. Bukan demi siapa-siapa. Tapi demi janji kita kepada-Nya.


Sungguh, semua begitu berat bagiku.

1 komentar:

ennysurya mengatakan...

insyaa Allah semua akan berbalas