Sebentar lagi ramadhan….. sudah siapkah
untuk berperang???? Yuk persiapkan dengan matang, InsyaAllah Allah melihat
usaha kita…… Barang siapa yang bahagia menyambut Ramadahn Allah pun bahagia
padanya….hehe amin…
Ini nih sebuah hadist penyemangat kita di
bulan Ramadhan. Sering kali yang kita keluhkan adalah sholat tarawih. Kenapa???
hayo senyum-senyum sendiri…..lagi cari-cari alasan yha…..dari sekian banyak
orang yang saya temuai biasanya bilangnya banyak jumlah rakaatnya. Bikin capek.
Itukah alasanmu???? Sangat tidak tau
terimakasih ---- Maaf ya kalau rada jelas bicaranya ---- Ya. Saya katakan
sangat tidak tahu terimakasih. Bilangnya pengen dapat pahala yang banyak,
pengen surga dan bla bla bla…masih banyak yang enak-enak yang diinginkan. Tapi
setelah Allah memberi sarana untuk mencapainya, eeeehhh malah tidak mau
melakukan. Apa Allah akan cinta kita kalau seperti itu? Enggak kan?? Makanya
itu…sudah diberi sarananya mbok yha dipake…InsyaAllah semua yang diberikan
Allah pada kita itu yang terbaik untuk kita….kita harus bersyukur dengan itu.
Bersyukur Allah tidak memberi perintah sholat tarawih 50 rakaat. Tiap hari kita
perlu ke tukang pijat dong…hehe.
OK SemangKa !!!! Semangat Kakak!!!!
SmangKir!!! Semangat sampai Akhir!!!!
InsyaAllah….
Dari Ali Bin Abi Tholib ra, bahwa dia
berkata: Nabi Muhammad SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawihdi bulan
Ramadhan. Beliau bersabda:
“ Orang mukmin keluar dari dosanya pada
malam pertama setiap saat dia dilahirkan oleh ibunya.
Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga
kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
Pada malam ketiga, seorang malaikat berseru
dari bawah ‘Arsy: Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah
lewat.
Pada malam keempat, dia memperoleh pahala
seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al quran.
Pada malam kelima, Allah Ta’ala memberinya
pahala seperti pahalanya orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah,
dan Masjidil Aqsha.
Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberinya
pahala yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu
dan cadas.
Pada malam ketujuh, seolah-olah dia
mencapai derajat Nabi Musa as dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala
memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada NAbi Ibrahim as.
Pada malam kesembilan, seolah-olah ia
ibadah kepada Alah Ta’ala sebagaimana ibadahnya Nabi.
Pada malam kesepuluh, Allah Ta’ala
mengaruniaidia kebaikan dunia dan akhirat.
Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia
seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
Pada malam keduabelas, ia datang pada hari
kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan dimalam
purnama.
Pada ,ala, ketiga belas, ia datang pada
hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap keburukan.
Pada malam keempat belas, para malaikat
datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa dia telah melakukan sholat
tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh
para malaikat dan para penanggung (pemikul) ‘Arsy dan Kursi.
Pada malam keenam belas, Allah menerapkan
baginya kebebasan untuk selamat di neraka dan kebebasan masuk surga.
Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala
seperti pahala para nabi.
Pada malam kedelapan belas, seorang
malaikat menyeru, “ Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridlo kepadamu dan
kepada bapak dan ibumu.
Pada malam kesembilan belas, Allah
mengangkat sederajat-derajanya dalam surga Firdaus.
Pada malam kedua puluh, Allah memberi
pahala para syuhada’ (orang-orang mati syahid)dan shalihin (orang-orang shaleh)
Pada malam kedua puluh satu, Allah
membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada
hari kiamat dalam keadaaan aman dari setiap kesediahan dan kesusahan.
Pada malam kedua puluh tiga, Allah
membangun untuknya sebuah kota dalam surge.
Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh dua puluh empat doa yang
dikabulkan.
Pada malam kedua puluh lima, Allah Ta’ala
menghapuskan darinya azab kubur.
Pada malam ke dua puluh enam, Allah
mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
Pada malam ke dua puluh tujuh, ia
dapat melewati shirath pada hari akhir, bagaikan kilat yang menyambar.
Pada malam keduapuluh delapan, Allah
menangkat baginya seribu derajat dalam surga.
Pada malam kedua puluh Sembilan, Allah
memberinya pahala seribu biji yang diterima.
Pada malam ketiga puluh, Allah berfirman,
“Hai hamba-KU mkanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan
minimlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkaulah hamba-Ku”
H.R Majalis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar