- Tercemar dalam dosa
- Berlebihan dalam hal mubah
- Tidak mengetahui nilai-nilai kenikmatan
- Melupakan nikmat yang diberikan Allah
- Lupa bersyukur
- QS. Ibrahim : 152
- QS. Ibrahim : 34
- Ghoflah (lalai) memahami urgensi amalan-amalan siang dan malam
- Lemahnya wawasan terhadap urgensi pahala
- Lupa terhadap mati dan sesudahnya
- Merasa dirinya sudah sempurna dalam amalan ibadah
- Terlalu banyak beban dan kewajiban
- Menunda-nunda target ibadah
- Melihat orang yang tafrid (orang yang teledor)
- Ketidaktentraman hati
- Berhenti melakukan kewajiban atau mengurangi sunnah rasul
- Berani berbuat dosa
- Lemahnya fisik dan muncul penyakit baru (ruhiyah turun dan menyebabkan fisik turun)
- Diharamkan dari pertolongan Allah
- Kehilangan wibawa dihadapan Allah dan manusia
- Kembali kepada alquran dan assunnah
- Membaca alquran diagendakan, bukan hanya mengisi waktu luang
- Menelaah hadits
- Membebaskan diri dari maksiat
- Mengurangi hal-hal yang mubah agar tidak mnegurangi waktu ibadah
- Menghargai nikmat Allah sekecil apapun
- Memahami peran hati dalam hidup
- Berusaha mneyeimbangkan aktivitas
- Berusaha memerangi diri -> memaksa diri untuk menghindari maksiyat dengan meningkatkan ketaqwaan
- Memperhitungkan dampak negatif tafrid terhadap diri kita.
- Selalu hidup berjamaah dan berkumpul dengan orang shaleh
- Memohon pertolongan Allah
Segi
bahasa mengurangi kecerobohan, keteledoran, menyia-nyiakan tugas ibadah
sebagai muslim.
Sebab-sebab:
Dampak
negatif tafrid
Beberapa
terapi menghilangkan tafrid
Keep
On Mission :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar