Terawih
malam ini di masjid dekat kos mengingatkan aku dengan kenangan waktu kecil saat
terawih. Melihat anak-anak perempuan yang memakai mukena dan saling bercerita
dijeda sholat. Hal membuatku kangen dengan masa kecil, salah satunya adalah
terawih. Jeda sholat terawih menjadi tempat bercerita dan ngobrol dengan
teman-teman.
Padahal
jika dipikir-pikir tidak ada enaknya sholat terawih di masjid dekat rumah. 4
rakaat isya’ dan 23 rakaat terawih plus
witir dalam waktu kurang dari 1 jam sudah selesai. Terasa hanya fisik yang
terlibat disana, tapi masa kanak-kanak apa paham dengan hal semacam itu. Yang
penting bagi mereka adalah bisa bertemu dengan teman-teman sebaya dan saling
ngobrol. Ngobrol tentang sekolah… tugas-tugas sekolah… janjian maen bareng dan
sebagainya…
Selain
rakaat, banyaknya jama’ah juga tidak diimbangi udara yang masuk kedalam masjid,
akhirnya sumpek dan lebih memilih sholat diluar dengan semilir angin dan shaf
didalam menjadi tak keruan. Gara-gara sumpek itu aku dan teman-teman membawa
kipas dari rumah. Akhirnya pas terawih jadi lomba model kipas terbaik haha J. Ada yang dibuatkan dari
bamboo, ada yang beli, dan yang paling popular adalah kipas dari kardus dengan
gambar. Seingatku dulu aku dibuatkan kipas sama simbahku dari kardus dan aku
gambar sendiri. Lupa… dulu gambarnya apa… ^_^
Dan
yang paling lucu di terawih adalah saling sundul menyundul. Panjang patokan
shaf sholat yang kurang hingga membuat rukuk menjadi tidak khusyuk. Setiap kali
rukuk pasti berpikir semoga kepala ini tidak menuldul yang didepan. Ketar-ketir
kalau kepala ini menyuldul orang didepannya. Selain itu juga shaf yang kurang
tertata dan ada orang yang sajadahnya terlalu kebelakang jadinya saling
menyundul…hehe Astaghfirullah…nakal benget… biasanya pas terawih itu bagi teman
yang datang duluan ke masjid sudah memilihkan tempat sholat yang saling
berjejeran. Jadi satu shaf itu sudah di pesen duluan dan satu shaf itu isinya
anak-anak semua. Dan setiap kali aku datang pasti dapat tempat dengan orang
yang terlalu kebelakang sholatnya, akhirnya ya itu… meyundul… haha J
Ya
itu memang masa kecil yang lebih menekankan pada ketertarikan pada sholat
terawih… masalahnya sekarang apakah masih sama niatnya dengan masa kecil…….
Semoga tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar