Minggu, 22 Desember 2013

siluet semangat :)











Penuh Cerita #PPL#2


Dan aku merasakan nikmatnya jadi guru.  Jangan iri ya kawan2 haha….
Ternyata hal yang membuat guru itu bahagia adalah ditanyai muridnya. Betapa senangnya hati ini ketika murid banyak menanyakan hal-hal yang belum dimengerti oleh mereka. Karena ketika mereka bertanya, kita bisa menilai sejauhmana tingkat kepahaman mereka. Duh gaya bicaranya udah kayak guru beneran… aamiin…
 
Sebagian besar dari mereka menuntut kita sebagai guru  untuk mendampingi mereka setiap saat. Ketika disuruh mengerjakan tugas misalnya, mereka akan sering bertanya dan inginnya dijelaskan dimeja masing-masing. Hm...privat jadinya.. Kalau semua seperti itu kasihan kita, bakal mengulang-ulang  jawaban karena biasanya kesulitan mereka sama. Tapi jika dijelaskan didepan kelas mereka kurang jelas. Jadinya???
Disinilah kerja kelompok itu diperlukan. Mengelompokkan murid-murid dengan tingkat kepahaman yang berbeda agar yang pinter mengajari yang kurang. :)  dan yang kurang bisa belajar. Dan guru mengawasi…………… :)

Senin, 16 Desember 2013

Penuh Cerita #PPL

11 November 2013 pukul 17:27
sejenak berpikir, apa yang bisa kita perbuat untuk mereka? mereka anak2... tepatnya peserta didik.
selalu dipojok dengan kesibukannya sendiri. bolak-balik LKS dengan wajah tak bertuan -mikir apa entahlah....dan pikirannya dmn tak tau- mencoba mendekati dan bicara eh jadi caper...
ada juga yang bengong -mikir apa entahlah...- niat mau cari tau tp dianggap kepo... "ih ibuk guru kepo..." haha
ada juga yang diam seribu bahasa... mengerjakan dengan diam dan hanya bicara saat2 tertentu saja, misal "buk, ijin ke toilet :) " hhhmmm.....kadang-kadang pengen usil sama anak yg diam seribu bahasa, dan tak coba dekati eh senyum senyum... jadinya ikut senyum-senyum juga gurunya :)ada juga yang kerjaannya nyeletuk kalo bicara...hhmm...yg kayak gini harus diawasi celetukannya, jgn sampai nyeletuk yg aneh-aneh...dan saya temukan potensinya, karena bu guru suaranya kecil lembut sekali maka bisa diberdayakan dengan jadi loudspeaker :) , ketika bu guru berbicara mohon diulangi ya... (dan dia pun mengalami proses belajar karena mengulangi penjelasan dari guru ;) )

ada juga yang usil dengan teman, muter kesana-kemari nyetrika kelas...gak bisa duduk diam mengerjakan... gak bisa duduk diam mendengarkan... pengennya kesana-kemari berkunjung ke meja2 teman2nya... kalo kayak gini jangan coba2 dihentikan, ngambek jadinya. sampai sekarang masih berpikir potensi apa yg bisa dikembangkan darinya????ada juga yang cuek... kalo ini harus kerja ekstra. dia sebenarnya bisa tapi gak mau berusaha. dia sebenarnya mampu tapi tak mau tau. sebenarnya dia tertarik tapi akhirnya huft...hilang dari dalam kelas-...kantin melambai-lambai... 

ada juga yang anteng, manis, nurut, dan bikin semangat menyala lagi :) :) ;) bisa dijadikan asisten didalam kelas,mengajari teman2 yang masih grambyang dan melayang diawang-awang...
ada banyak karakter yang bisa kita temukan hanya didalam satu kelas. membuat kita banyak berlatih dan utamanya bersabar :) smangat PPL nya kawan...

Sabtu, 03 Agustus 2013

Israel dan Penyemai Fitnah di Negeri Arab


israel22
zionis
Tulisan ini saya copy  dari islampos.com karena saya rasa sangat penting untuk diketahui oleh kawan-kawan semua. 
dari Ghassan Al-Shamy dlm http://islampos.com/israel-dan-penyemaian-fitnah-di-negeri-negeri-arab-68247/
Kudeta presiden Mesir yang sah secara konstitusi sehingga kekuasaan yang adil dan lurus terhambat termasuk usaha mengembalikan potensi negeri dihalangi di negeri Arab hanyalah akan berpihak kepentingan zionis.
Kelompok zionis selalu menyemai fitnah, perpecahan, pertumpahan darah di negara-negara Arab serta memperkuat fanatisme sektarian. Israel berusaha menghalangi keberhasilan demokrasi di negeri-negeri tersebut terutama di Mesir dan Suriah. Di antara penyebabnya, karena keberhasilan demokrasi di Mesir dan Suriah menjadi ancaman besar bagi keamanan dan entitas zionis ‘Israel’ yang masih menjajah tanah Arab. Karena itu, zionis terus berusaha menyebar dan menanam fitnah, perpecahan, permusuhan, menyebar isu dan propaganda media busuk untuk mengubur usaha demokrasi di Suriah dan Mesir.
Khusus Mesir, Zionis menyadari bahwa keberhasilan kelompok Islam di Pilpres dan Pileg adalah pukulan pertama bagi negara penjajah ini. Israel sudah memperingatkan berkali-kali kepada mantan presiden Mesir Hosni Mubarak dalam memperlakukan kelompok Islam, agar mereka jangan pernah diberi kesempatan secara bebas bekerja dan memberikan izin ikut dalam proses pemilu apapun. Namun revolusi 25 Januari menggulingkan rezim Mubarak, rambu-rambu jalan dan kalkulasi zionis berubah. Setelah kelompok Islam menang dalam pemilu legislatif dengan suara mayoritas dan IM berhasil memenangkan Pilpres, presiden dari IM menjadi musuh terbesar Israel. Perubahan di Mesir menjadi gempa besar bagi zionis, Amerika, dan tim kuartet bersama para konspirator yang berada di belakang kelompok oposisi Mesir. Sejak kemenangan presiden Mursi menjadi presiden, ‘Israel’ berusaha sekuat tenaga menjatuhkan presiden terpilih secara konstitusi ini. ‘Israel’ dan Amerika mulai melakukan propaganda media menebar fitnah dan kedengkian terhadap Mursi.
Amerika memanfaatkan krisis ekonomi, menghentikan bantuannya, menyetop beasiswa kepada warga Mesir sebagai sanksi atas pilihan demokrasi mereka. Amerika juga membayar kelompok oposisi agar menolak hasil pemilu Mesir dan menyerukan pemilu presiden dini. Amerika juga memberikan ruang media yang seluas-seluasnya kepada oposisi untuk menghadang Mursi. Bahkan termasuk menghadang keberhasilan-keberhasilan ekonomi yang berusaha dilakukan Mursi.
Karena itu, Israel adalah pihak paling senang dengan jatuhnya Mursi. Sebab presiden Mesir inilah yang mendukung perlawanan Palestina dan menghentikan perang Israel terhadap terhadap Jalur Gaza. Di masa Mursi pula digelar unjuk rasa di Kairo menuntut pembebasan Al-Quds dan Al-Aqsha dari penistaan yang dilakukan zionis. Sikap Mursi inilah yang menjadi alarm berbahaya bagi zionis.
Sementara di Suriah, lebih menyedihkan lagi. Israel mendukung aksi pembunuhan terhadap bangsa Suriah. Israel pula yang menghalangi berbagai macam pertemuan forum internasional PBB yang menyerukan agar ada intervensi langsung secara militer terhadap rezim Suriah dan melindungi mereka dari pembantaian yang berlangsung setiap hari.
Selain itu, Israel juga terus memprovokasi dan menciptakan fitnah perang saudara dan perpecahan di Libanon.
Itu semua hanya berpihak kepada kepentingan zionis. Sebab Israel akan semakin lama bercokol sebagai penjajah di negeri Arab. Selain itu, para generasi Arab akan berpaling dari pikiran membebaskan Palestina dan Masjid Al-Aqsha.

Zionis laknatullah...

Minggu, 28 Juli 2013

Ramadhan Kenangan



Terawih malam ini di masjid dekat kos mengingatkan aku dengan kenangan waktu kecil saat terawih. Melihat anak-anak perempuan yang memakai mukena dan saling bercerita dijeda sholat. Hal membuatku kangen dengan masa kecil, salah satunya adalah terawih. Jeda sholat terawih menjadi tempat bercerita dan ngobrol dengan teman-teman.
Padahal jika dipikir-pikir tidak ada enaknya sholat terawih di masjid dekat rumah. 4 rakaat isya’ dan 23 rakaat  terawih plus witir dalam waktu kurang dari 1 jam sudah selesai. Terasa hanya fisik yang terlibat disana, tapi masa kanak-kanak apa paham dengan hal semacam itu. Yang penting bagi mereka adalah bisa bertemu dengan teman-teman sebaya dan saling ngobrol. Ngobrol tentang sekolah… tugas-tugas sekolah… janjian maen bareng dan sebagainya… 
Selain rakaat, banyaknya jama’ah juga tidak diimbangi udara yang masuk kedalam masjid, akhirnya sumpek dan lebih memilih sholat diluar dengan semilir angin dan shaf didalam menjadi tak keruan. Gara-gara sumpek itu aku dan teman-teman membawa kipas dari rumah. Akhirnya pas terawih jadi lomba model kipas terbaik haha J. Ada yang dibuatkan dari bamboo, ada yang beli, dan yang paling popular adalah kipas dari kardus dengan gambar. Seingatku dulu aku dibuatkan kipas sama simbahku dari kardus dan aku gambar sendiri. Lupa… dulu gambarnya apa… ^_^
Dan yang paling lucu di terawih adalah saling sundul menyundul. Panjang patokan shaf sholat yang kurang hingga membuat rukuk menjadi tidak khusyuk. Setiap kali rukuk pasti berpikir semoga kepala ini tidak menuldul yang didepan. Ketar-ketir kalau kepala ini menyuldul orang didepannya. Selain itu juga shaf yang kurang tertata dan ada orang yang sajadahnya terlalu kebelakang jadinya saling menyundul…hehe Astaghfirullah…nakal benget… biasanya pas terawih itu bagi teman yang datang duluan ke masjid sudah memilihkan tempat sholat yang saling berjejeran. Jadi satu shaf itu sudah di pesen duluan dan satu shaf itu isinya anak-anak semua. Dan setiap kali aku datang pasti dapat tempat dengan orang yang terlalu kebelakang sholatnya, akhirnya ya itu… meyundul… haha J
Ya itu memang masa kecil yang lebih menekankan pada ketertarikan pada sholat terawih… masalahnya sekarang apakah masih sama niatnya dengan masa kecil……. Semoga tidak.

Jumat, 19 Juli 2013

Resep Anti Galau

Ilustrasi. (inet)
Hai, sob! apa kabar? lagi galau atau semangat? ah sama aja kalau semangatnya…  semangat galau *damai*
Galau dalam bahasa arab al hammu (mengkhawatirkan masa depan yang belum terjadi) dan al huznu (bersedih atas masa lalu yang sudah hilang).
Ketika galau deteksilah apa penyebab galaunya.
Misal: galau mengingat orang. mungkin ingat orag tua di rumah, sedang kita lagi merantau, ini kan termasuk khawatir terhadap apa yg belum terjadi sob! atau galau mikirin calon istri atau suami? sama aja sob itu galau terhadap masa depan juga –> al hammu tuh.
(hmm, sebenarnya ada ga sih kasus ini? mengingat orang ko galau? baiknya doakan aja . iya ga?)
Ada lagi galau karena nilai yang jelek atau galau menunggu nilai yang belum keluar bagi seorang pelajar. yang pertama galau karena masa lalu dan yang kedua masa depan. nah ujung-ujungnya orang yang galau ini terjebak dalam dimensi masa lalu atau masa depan ya!
Ok langsung tips:
1. ‘Move on’ dari kegiatan satu ke lainnya. misal nih sob:  main twitter galau, move on nya bercanda sama adik, bantuin orang tua, berkebun (asal jangan gigitin rumput aja, mau saingan sama kambing sisbro :D). kalau lagi dijalan hindari mendengarkan musik galau, tafakur jalan aja (sambil mikir solusi mengatasai macet) nah!
Kenapa harus kerjain sesuatu dari satu hal ke lainnya karena galau muncul disebabkan banyak waktu kosong. “Fa izaa faraghta fan shob” Jika usai mengerjakan sesuatu, kerjakan yg lain – al-Insyirah: 7.
2. Introspeksi diri atau bahasa kerennya muhasabah diri sob! yakni meninjau diri pribadi, mungkin kurang bersedekah, kurang bersyukur, kurang dzikir, kurang senyum, dan paling mungkin kurang ongkos. (*eh bener). kalau sudah tau kurangnya dimana, ya tambahin lah! maksudnya tambahin dzikirnya, senyumnya, sedekahnya, dsb.
3. Dzikir sob! ini jelas banget mengusir kegalauan tingkat tinggi. “Dzikrullah tenangkan hati” (Ar-Ra’du: 28). baca ayat ini aja udah bikin nyess (adem tenan, serasa hatinya disentuh Allah). ibarat seorang ibu yang menyelimuti anaknya di malam hari yang dingin. tenang dan bikin nyaman.
4. ‘Move up’ adalah bagian terpenting untuk mengatasai galau, minimal waktu galaunya berkurang sob.  Jika move on diibaratkan berpindah dari satu tempat (kondisi) ke tempat lainnya. Move up kita haru meninggalkan beberapa penyebab kegalauan sob! Dari penyebab galaunya lima hal jadi empat hal, dan sebagainya. Kalau move on tanpa move up, Bisa-bisa ujung-ujungnya balik ke galau awal sob.
OK sob selamat mencoba resep anti galau. Jika galau berlanjut hubungi ustadz terpercaya di sekitar anda.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/04/36183/resep-anti-galau/#ixzz2ZVzj0qLl
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Minggu, 30 Juni 2013

Ali dan Fatimah

Inilah kisah cinta suci antara Ali bin Abi thalib dan Fatimah Az-Zahra. Cinta sahabat Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra memang luar biasa indah, cinta yang selalu terjaga kerahasiaannya dalam sikap, kata, maupun expresi. Hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam sebuah ikatan suci pernikahan.

Konon karena saking teramat rahasianya setan saja tidak tahu urusan cinta diantara keduanya. Sudah lama Ali terpesona dan jatuh hati pada Fatimah, ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Ummar melamar fatimah. Sementara dirinya belum siap untuk melakukannya.

Namun kesabaran beliau berbuah manis, lamaran kedua orang sahabat yang sudah tidak diragukan lagi keshalihannya tersebut ternyata ditolak oleh Rasulullah. Hingga akhirnya Ali memberanikan diri, dan ternyata lamarannya yang mesti hanya bermodal baju besi diterima oleh Rasulullah.

Di sisi lain, Fatimah ternyata juga sudah lama memendam cintanya kepada Ali. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali,

"Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta kepada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya",

Ali pun bertanya mengapa ia tak mahu menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya.

Sambil tersenyum Fatimah Az-Zahra menjawab, "Pemuda itu adalah dirimu".

Decetitakan, Ali Bin Abi talib waktu itu ingin melamar Fatimah, putri nabi Muhammad SAW. Tapi karena dia tidak mempunyai uang untuk membeli mahar, maka ia membatalkan niat itu. Ali segera berhijrah untuk bekerja dan mengumpulkan uang. Pada saat Ali sedang bekerja keras, ia mendengar khabar kalau Abu Bakar ternyata melamar Fatimah. Wah, bagaimana agaknya perasaan Ali, wanita yang sudah dia inginkan dilamar oleh seseorang yang ilmu agama nya lebih hebat dari dia. Tetapii Ali tetap bekerja dengan giat.

Lalu setelah beberapa lama Ali mendengar kabar kalau lamaran Abu Bakar kepada Fatimah ditolak. Ali terpegun dan sedikit bergembira tentunya, kata Ali “waah, saya masih punya kesempatan ”. Setelah mendengar khabar itu, Ali bekerja lebih giat lagi agar cepat mengumpulkan uang dan segera melamar Fatimah. Tapi tak lama setelah itu, Ali mendengar khabar kalau Umar Bin Khatab melamar Fatimah. Wah, sekali lagi Ali mendahulukan orang lain, bagaimana perasaanya? Tapi tak berapa lama Ali mendengar kalau lamaran Umar bin Khatab ditolak. betapa senangnya Ali, mendengar kabar itu.

Tapi tak lama kesenangan itu kembali pudar Karena terdengar khabar lagi, ternyata Usman bin Affan melamar Fatimah. ini sudah yang ketiga kalinya, kata Ali “mungkin kali ini diterima. Kalaulah Usman tidak melamar Fatimah secepat ini, InsyaAllah tidak lama lagi saya akan melamar Fatimah, tapi , apa hendak dikata , adakah mahu mengalah?".

Dan sekali lagi, tidak berapa lama dari itu, khabar ditolaknya lamaran Usman bin Affan pun terdengar lagi, betapa bahagianya Ali. Semangat Ali untuk melamar Fatimah pun berkobar lagi, dan semangat itu didukung oleh sahabat-sahabat Ali. Kata sahabat nya “pergilah Ali, lamar Fatimah sekarang, tunggu apa lagi?? kamu kan sudah bekerja keras selama ini, kamu juga sudah mengumpulkan harta dan cukup untuk membeli mahar. tunggu apa lagi??? Tunggu yang ke4 kalinya??? baik cepat!!!”

Dengan segera Ali memeberanikan diri untuk menghadap ke Nabi Muhammad S.W.T dengan tujuan melamar Fatimah, dan sahabat-sahabat tau??? LAMARANNYA DITERIMA!!!

Oh rupanya : ternyata memang dari dulu Fatimah az-Zahra sudah mempunyai perasaan dengan Ali dan menunggu Ali untuk melamarnya. Begitu juga dengan Ali, dari dulu dia juga sudah mempunyai perasaan dengan Fatimah az-Zahra,. Tapi mereka berdua sabar menyembunyikan perasaan itu sampai saat nya tiba, sampai saatnya ijab Kabul disahkan . Wah..wah.. mereka hebat yaaa (harus kita contohi, sahabat-sahabat ). Walaupun Ali sudah merasakan kekecewaan 3 kali mendahulukan orang lain, akhirnya kekecewaan itu terbayar juga.

Yup, sekali lagi, kata-kata ini pasti akan muncul dalam benak sahabat-sahabat >>> “Jodoh memang tidak kemana”,dari cerita itu, lebih memperjelas lagi kan bahwa “Cinta itu, mengambil kesempatan , atau mempersilakan yang lain”

Cinta adalah hal fitrah yang tentu saja dimiliki oleh setiap orang,namun bagaimanakah membingkai perasaan tersebut agar bukan Cinta yang mengendalikan Diri kita, Tetapi Diri kita yang mengendalikan Cinta. Mungkin cukup sulit menemukan teladan dalam hal tersebut disekitar kita saat ini.  Walaupun bukan tidak ada.. barangkali, kita saja yang tidak mengetahuinya. Dan inilah kisah dari Khalifah ke-4, Suami dari Putri kesayangan Rasulullah tentang membingkai perasaan dan Bertanggung jawab akan perasaan tersebut “Bukan janj-janji”

Dan ’Ali pun menikahi Fathimah.
Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan sahabat2nya tapi Nabi berkeras agar ia membayar bakinya, Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah.

Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti. ’Ali adalah gentleman sejati.,“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang.

Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali.

Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali,

“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”

‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu”

Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”

Dalam riwayat lain diceritakan seperti ini:
Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali:

Fatimah : “Wahai suamiku Ali, aku telah halal bagimu, aku pun sangat bersyukur kepada Allah karena ayahku memilihkan aku suami yang tampan, sholeh, cerdas dan baik sepertimu”.

Ali : “Aku pun begitu wahai Fatimahku sayang, aku sangat bersyukur kepada Allah akhirnya cintaku padamu yang telah lama kupendam telah menjadi halal dengan ikatansuci pernikahanku denganmu.”

Fatimah : (berkata dengan lembut) “Wahai suamiku, bolehkah aku berkata jujur padamu? karena aku ingin terjalin komunikasi yang baik diantara kita dan kelanjutan rumah tanggakita”.

Ali : “Tentu saja istriku, silahkan, aku akan mendengarkanmu…”.

Fatimah : “Wahai Ali suamiku, maafkan aku, tahukah engkau bahwa sesungguhnya sebelum aku menikah denganmu, aku telah lama mengagumi dan memendam rasa cinta kepada seorang pemuda, dan aku merasa pemuda itu pun memendam rasa cintanya untukku. Namun akhirnya ayahku menikahkan aku denganmu. Sekarang aku adalah istrimu, kau adalah imamku maka aku pun ikhlas melayanimu, mendampingimu, mematuhimu dan menaatimu, marilah kita berdua bersama-sama membangun keluarga yang diridhoi Allah”

Sungguh bahagianya Ali mendengar pernyataan Fatimah yang siap mengarungi bahtera kehidupan bersama, suatu pernyataan yang sangat jujur dan tulus dari hati perempuan sholehah. Tapi Ali juga terkejut dan agak sedih ketika mengetahui bahwa sebelum menikah dengannya ternyata Fatimah telah memendam perasaan kepada seorang pemuda. Ali merasa agak sedih karena sepertinya Fatimah menikah dengannya karena permintaan Rasul yang tak lain adalah ayahnya Fatimah, Ali kagum dengan Fatimah yang mau merelakan perasaannya demi taat dan berbakti kepada orang tuanya yaitu Rasul dan mau menjadi istri Ali dengan ikhlas.

Namun Ali memang sungguh pemuda yang sangat baik hati, ia memang sangat bahagia sekali telah menjadi suami Fatimah, tapi karena rasa cintanya karena Allah yang sangat tulus kepada Fatimah, hati Ali pun merasa agak bersalah jika hati Fatimah terluka, karena Ali sangat tahu bagaimana rasanya menderita karena cinta. Dan sekarang Fatimah sedang merasakannya. Ali bingung ingin berkata apa, perasaan didalam hatinya bercampur aduk. Di satu sisi ia sangat bahagia telah menikah dengan Fatimah, dan Fatimah pun telah ikhlas menjadi istrinya. Tapi disisi lain Ali tahu bahwa hati Fatimah sedang terluka. Ali pun terdiam sejenak, ia tak menanggapi pernyataan Fatimah.

Fatimah pun lalu berkata, “Wahai Ali suamiku sayang, Astagfirullah maafkan aku. Aku tak ada maksud ingin menyakitimu, demi Allah aku hanya ingin jujur padamu, saat ini kaulah pemilik cintaku, raja yang menguasai hatiku.”.
Ali masih saja terdiam, bahkan Ali mengalihkan pandangannya dari wajah Fatimah yang cantik itu.

Melihat sikap Ali, Fatimah pun berkata sambil merayu Ali, “Wahai suamiku Ali, tak usah lah kau pikirkan kata-kataku itu, marilah kita berdua nikmati malam indah kita ini. Ayolah sayang, aku menantimu Ali”.

Ali tetap saja terdiam dan tidak terlalu menghiraukan rayuan Fatimah, tiba-tiba Ali pun berkata, “Fatimah, kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu, kau pun tahu betapa aku berjuang memendam rasa cintaku demi untuk ikatan suci bersamamu, kau pun juga tahu betapa bahagianya kau telah menjadi istriku. Tapi Fatimah, tahukah engkau saat ini aku juga sedih karena mengetahui hatimu sedang terluka. Sungguh aku tak ingin orang yang kucintai tersakiti, aku bisa merasa bersalah jika seandainya kau menikahiku bukan karena kau sungguh-sungguh cinta kepadaku. Walupun aku tahu lambat laun pasti kau akan sangat sungguh-sungguh mencintaiku. Tapi aku tak ingin melihatmu sakit sampai akhirnya kau mencintaiku.”.

Fatimah pun tersenyum mendengar kata-kata Ali, Ali diam sesaat sambil merenung, tak terasa mata Ali pun mulai keluar air mata, lalu dengan sangat tulus Ali berkata lagi, “Wahai Fatimah, aku sudah menikahimu tapi aku belum menyentuh sedikit pun dari dirimu, kau masih suci. Aku rela menceraikanmu malam ini agar kau bisa menikah dengan pemuda yang kau cintai itu, aku akan ikhlas, lagi pula pemuda itu juga mencintaimu. Jadi aku tak akan khawatir ia akan menyakitimu. Aku tak ingin cintaku padamu hanya bertepuk sebelah tangan, sungguh aku sangat mencintaimu, demi Allah aku tak ingin kau terluka… Menikahlah dengannya, aku rela”.

Fatimah juga meneteskan airmata sambil tersenyum menatap Ali, Fatimah sangat kagum dengan ketulusan cinta Ali kepadanya, ketika itu juga Fatimah ingin berkata kepada Ali, tapi Ali memotong dan berkata, “Tapi Fatimah, sebelum aku menceraikanmu, bolehkah aku tahu siapa pemuda yang kau pendam rasa cintanya itu?, aku berjanji tak akan meminta apapun lagi darimu,namun izinkanlah aku mengetahui nama pemuda itu.”

Airmata Fatimah mengalir semakin deras, Fatimah tak kuat lagi membendung rasa bahagianya dan Fatimah langsung memeluk Ali dengan erat. Lalu Fatimah pun berkata dengan tersedu-sedu,“Wahai Ali, demi Allah aku sangat mencintaimu, sungguh aku sangat mencintaimu karena Allah."

Berkali-kali Fatimah mengulang kata-katanya. Setelah emosinya bisa terkontrol, Fatimah pun berkata kepada Ali, “Wahai Ali, Awalnya aku ingin tertawa dan menahan tawa sejak melihat sikapmu setelah aku mengatakan bahwa sebenarnya aku memendam rasa cinta kepada seorang pemuda sebelum menikah denganmu, aku hanya ingin menggodamu, sudah lama aku ingin bisa bercanda mesra bersamamu. Tapi kau malah membuatku menangis bahagia. Apakah kau tahu sebenarnya pemuda itu sudah menikah”.

Ali menjadi bingung, Ali pun berkata dengan selembut mungkin, walaupun ia kesal dengan ulah Fatimah kepadanya ”Apa maksudmu wahai Fatimah? Kau bilang padaku bahwa kau memendam rasa cinta kepada seorang pemuda, tapi kau malah kau bilang sangat mencintaiku, dan kau juga bilang ingin tertawa melihat sikapku, apakah kau ingin mempermainkan aku Fatimah?, sudahlah tolong sebut siapa nama pemuda itu? Mengapa kau mengharapkannya walaupun dia sudah menikah?”.

Fatimah pun kembali memeluk Ali dengan erat, tapi kali ini dengan dekapan yang mesra. Lalu menjawab pertanyaan Ali dengan manja, “Ali sayang, kau benar seperti yang kukatakan bahwa aku memang telah memendam rasa cintaku itu, aku memendamnya bertahun-tahun, sudah sejak lama aku ingin mengungkapkannya, tapi aku terlalu takut, aku tak ingin menodai anugerah cinta yang Allah berikan ini, aku pun tahu bagaimana beratnya memendam rasa cinta apalagi dahulu aku sering bertemu dengannya. Hatiku bergetar bila ku bertemu dengannya. Kau juga benar wahai Ali cintaku, ia memang sudah menikah. Tapi tahukah engkau wahai sayangku, pada malam pertama pernikahannya ia malah dibuat menangis dan kesal oleh perempuan yang baru dinikahinya”

Ali pun masih agak bingung, tapi Fatimah segera melanjutkan kata-katanya dengan nada yang semakin menggoda Ali, ”Kau ingin tahu siapa pemuda itu? Baiklah akan kuberi tahu. Sekarang ia berada disisiku, aku sedang memeluk mesra pemuda itu, tapi kok dia diam saja ya, padahal aku memeluknya sangat erat dan berkata-kata manja padanya, aku sangat mencintainya dan aku pun sangat bahagia ternyata memang dugaanku benar, ia juga sangat mencintaiku…”
Ali berkata kepada Fatimah, “Jadi maksudmu…???”

Fatimah pun berkata, “Ya wahai cintaku, kau benar, pemuda itu bernama Ali bin Abi Thalib sang pujaan hatiku”.

Subhanallah, Betapa Indahnya Kisah Cinta antara Ali Bin Abi Thalib Dan Fatimah Az-Zahra. Maha Suci Allah, Dialah yang mengatur segalanya. Dialah yang telah mengatur jodoh, rezeki, pertemuan, dan maut dari setiap insan di Dunia.

-------------------------------------------------------------------------------
Ayahanda yang penyayang terus merenung puterinya dengan pandangan kasih sayang, "Puteriku, maukah engkau kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kau pinta itu?"

"Tentu sekali ya Rasulullah," jawab Siti Fatimah kegirangan.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Jibril telah mengajarku beberapa kalimah. Setiap kali selesai sembahyang, hendaklah membaca 'Subhanallah' sepuluh kali, 'Alhamdulillah' sepuluh kali dan 'Allahu Akbar' sepuluh kali. Kemudian ketika hendak tidur baca 'Subhanallah', 'Alhamdulillah' dan 'Allahu Akbar' ini sebanyak tiga puluh tiga kali."

Ternyata amalan itu telah memberi kesan kepada Siti Fatimah. Semua kerja rumah dapat dilaksanakan dengan mudah dan sempurna meskipun tanpa pembantu rumah.

Itulah hadiah istimewa dari Allah buat hamba-hamba yang hatinya sentiasa mengingatiNya.

Cerita ini adalah dikisahkan menurut penceritaan yang mudah untuk difahami,insyaAllah tegurlah ana jika ada yang tidak benar...

"Jika kamu memelihara dirimu daripada sesuatu perkara yang haram kerana allah diatas wanita kesukaanmu kerana banyak bersabar , insyaAllah hanya dengan izin Allah akan menghalalkannya kepada mu atas kesabaranmu kerana Allah"
***

Kisah lainnya......

[Kutub Tarajim membenarkan kisah ini.] "Suatu saat dia tidak makan berhari-hari karena nggak ada makanan, sehingga suaminya, Ali bin Abi Thalib, melihat mukanya pucat dan bertanya, "Mengapa engkau ini, wahai Fatimah, kok kelihatan pucat?"

Dia menjawab, "Saya sudah tiga hari belum makan, karena tidak ada makanan di rumah."
Ali menimpali, "Mengapa engkau tidak bilang kepadaku?"

Dia menjawab, "Ayahku, Rasulullah saw., menasehatiku di malam pengantin, jika Ali membawa makanan, maka makanlah. Bila tidak, maka kamu jangan meminta."

Subhanallah... Luar biasa bukan?

sadarlah makin tua makin manja

tua. hhmmm...ada beberapa orang yang sangat ketakutan dengan kata-kata tua. berbagai cara dilakukan untuk memperlambatnya bahkan mulai dari remaja sudah digalakkan. tua itu pasti, dewasa itu pilihan. sering mendengar kata-kata motivasi itu. aplikasinya mana? hehe

Tua. Bukan hanya fisik yang semakin menurun, namun tingkat kedewasaan yang menurun juga. Berdasarkan penelitian semakin tua maka kinerja otak pun akan semakin menurun.

teruntuk adikku

Adik cantik... Kakak bangga deh punya adik secantik kamu.
Tapi kok kamu malah ngumbar-ngumbar kecantikan kamu?
Kakak tau kalo pake kerudung itu nambah "kecantikan" kamu...
Tapi, bukan itu hakikat "kerudung", sayang ^_^
Adik masih ingat an-Nuur ayat 31?
Kakak bangga Adik masih memenuhi syari'atNya
Tapi, bukan untuk mempercantik dirimu, sayang
Takutlah, takutlah, takutlah
Takutlah jika suatu saat kecantikanmu justru membawa dosa
Tidak hanya untukmu, tapi untuk para lelaki yang tak menahan pandangannya

Adik cantik... Adik secantik kamu
Siapa sih yang nggak mau?
Kakak tau kok seusia kamu pasti sedang ingin merasakan cinta
Indahnya ada seseorang yang memperhatikan
Indahnya ada seseorang yang mengucapkan "Selamat tidur..."
Indahnya ada seseorang yang mengatakan "Sayang..."
Kakak tau itu, sayang
Tapi, Adik cantik...
Kakak ingin mengingatkan Adik
Tentang peringatan Allah kepada orang-orang yang mendekati zina
"Wa laa taqrabu ziina.."
Adik cantik pasti familiar dengan kata-kata tersebut
"innahu kaana faahisyatan wa saa`a sabiilaa"
Adik lupa kata-kata ini
Pacaran... apa disebut pacaran tanpa "sayang"?
Apa disebut pacaran tanpa pegangan tangan?
Apa disebut pacaran ketika tidak sms-an?
Apa disebut pacaran ketika...
Ah, Adik lebih tau dari Kakak

Adik cantik...
Percayakah Adik terhadap jodoh?
Siapakah yang menentukan jodoh?
Apakah Kakak bisa menjadikan Justin Bieber sebagai jodoh Kakak?
Atau Adik bisa menjadikan Taylor Lautner sebagai jodoh Adik?
Tidak, sayang..
Rezeki... kehidupan... kematian...
Juga jodoh...
Itu bukan hal yang kita kuasai
Adik mempunyai lelaki yang dicintai?
Mungkin lusa... atau besok
atau bahkan satu jam lagi...
Adik bisa saja membencinya
Allah yang menciptakan bumi, langit, Kakak, dan Adik
Mengapa Allah tidak bisa sekedar membalikkan hati Adik?

Adik cantik...
Lepaskanlah...
Lepaskan segala setan yang terus melekat di tubuh kita
Jangan terbawa arus
Arus air tidak selamanya bermuara di lautan
Air bisa saja ke selokan
Jika kita tidak menentang arus...
Maka suatu saat kita akan berakhir di selokan..

Adik cantik...
Kakak sayang Adik...
Satu keinginan yang Kakak harapkan dari Adik
Adik Kakak tidak hanya cantik
tapi juga shalehah...
Kakak ingin kita berkumpul kembali di firdaus-Nya
Kakak mencintaimu, menyayangimu, hanya karena Allah

Dari Kakakmu
Uhibbuki fillah
Always

di malam yang melelahkan
spesial untuk saudariku di suatu tempat
by: Sabila Asy-syahidah
https://www.facebook.com/notes/_-l%C3%A1-tahzan-innallaha-mana-_/untuk-adikku-yang-cantik/160260177403551